Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)
ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya lima anggota keluarga di negara bagian Bihar, India, dibacok hingga tewas karena dituduh melakukan praktik sihir. Jenazah mereka kemudian dibakar dan disembunyikan di rawa-rawa.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu (6/7/2025) malam di desa Tetma, distrik Purnia. Polisi berhasil menemukan jenazah para korban yang sebagian hangus terbakar pada Senin (7/7/2025) malam.

Dilansir dari The Indian Express, sedikitnya tiga orang dari 23 nama yang disebutkan dalam laporan pengaduan telah ditangkap. Polisi mengatakan bahwa ini merupakan kasus langka, di mana seluruh desa bersekongkol untuk membunuh satu keluarga, yang terdiri dari dua pria dan perempuan, yang mereka yakini melakukan praktik ilmu hitam.

Desa Tetma kini tampak sepi lantaran hampir seluruh penduduknya melarikan diri sejak kejahatan itu terungkap.

1. Putra pasangan suami istri tersebut berhasil selamat

Dilansir dari Hindustan Times, para korban diidentifikasi sebagai Babu Lal Oraon (50 tahun), ibunya Kanto Devi (70 tahun), dan istrinya Sita Devi (45 tahun) serta dua anak mereka yang sudah dewasa.

Sonu, putra dari pasangan tersebut, merupakan satu-satunya angota keluarga yang selamat. Remaja berusia 16 tahun itu menceritakan bahwa sekitar 50 orang menyerbu rumah mereka pada Minggu malam sekitar pukul 10, menuduh ibunya melakukan praktik sihir.

Massa awalnya memukuli sang ibu dengan tongkat bambu, lalu menyerang anggota keluarga lain yang berusaha melindunginya. Mereka kemudian membacok kelima korban hingga tewas dan membakar jenazah mereka. Untuk menyembunyikan kejahatan tersebut, mayat korban dibuang di rawa-rawa yang berjarak 2 km dari desa.

2. Korban dituduh lakukan guna-guna terhadap anak warga desa

Pembantaian ini terjadi sekitar 10 hari setelah seorang anak di desa tersebut meninggal karena sakit. Pada Minggu malam, saudara laki-laki anak itu juga jatuh sakit. Penduduk desa menuduh Sita Devi sebagai penyebabnya.

“Salah satu anak Ramdev Oraon meninggal tiga hari lalu dan anak lainnya jatuh sakit. Penduduk desa mencurigai Sita Devi melakukan 'sihir' dan tampaknya inilah alasan mereka menyerang keluarga tersebut,” kata polisi.

Dilansir dari CBS News, Sweety Sahrawat, kepala kepolisian di Purnia yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa timnya akan menangkap seluruh pihak yang diduga terlibat dalam serangan tersebut secepat mungkin. Ia mengungkapkan bahwa banyak warga desa yang dicurigai terlibat, namun sebagian besar warga enggan membantu polisi mengidentifikasi para pelaku.

3. Enam orang di Burundi juga dibunuh akibat tuduhan serupa bulan ini

Anggota parlemen Purnia, Pappu Yadav, menyebut pembantaian terhadap lima anggota keluarga tersebut sebagai tindakan memalukan.

“Ini adalah noda besar bagi Purnia, saya merasa malu. Dunia sudah sampai ke Mars, tetapi rakyat kami masih melakukan pembantaian atas nama tuduhan sihir,” kata anggota parlemen independen itu dalam unggahan di platform X.

Kasus penyerangan terhadap orang-orang yang dituduh melakukan sihir bukanlah hal baru di India maupun negara-negara Asia Selatan lainnya. Pemerintah dan para aktivis telah berjuang untuk mengakhiri kekerasan semacam ini, yang berakar dari takhayul yang telah berusia berabad-abad.

Kepercayaan terhadap ilmu sihir juga masih umum ditemukan di sejumlah komunitas pedesaan di Afrika Barat dan wilayah lainnya di benua tersebut. Awal Juli, enam orang yang dituduh melakukan sihir dibakar hidup-hidup dan dipukuli hingga tewas oleh milisi di Burundi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama