Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)
Dilansir BBC, kepolisian mengatakan mereka memeriksa Moret berdasarkan Jadwal 7 Undang-Undang Terorisme 2000. Aturan itu memberi polisi kekuatan yang luas untuk menggeledah orang di perlintasan perbatasan untuk memeriksa apakah mereka terlibat dalam terorisme.
"Sekitar jam 1930 pada hari Senin, 17 April, seorang pria berusia 28 tahun dihentikan oleh petugas pelabuhan saat dia tiba di stasiun St Pancras, menggunakan kekuatan di bawah Jadwal 7 Undang-Undang Terorisme 2000," kata polisi.
"Pada hari Selasa, 18 April, pria tersebut kemudian ditangkap karena dicurigai dengan sengaja menghalangi pemeriksaan Jadwal 7 (bertentangan dengan pasal 18 Undang-Undang Terorisme 2000). Penyelidikan berlanjut."
Pamela Morton, penyelenggara buku dan majalah senior di National Union of Journalists, mengecam tindakan polisi terhadap Moret. Dia mengatakan ada surat terbuka yang ditandatangani oleh penerbit dan penulis Prancis di majalah berita L'Obs meminta otoritas Inggris untuk segera membebaskan Mr Moret.
"Kami juga mendesak pihak berwenang Prancis untuk campur tangan guna menjamin perlindungan warga negara mereka terhadap tindakan represif seperti itu," kata Morton.
Moret telah dibebaskan dengan jaminan pada Selasa malam.