Jakarta, IDN Times - Seorang ahli bedah di Lebanon, Elias Jaradeh, mengatakan bahwa ia telah berkerja selama hampir 24 jam tanpa henti untuk merawat korban luka akibat serangkaian ledakan perangkat komunikasi dalam dua hari terakhir. Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar korban mengalami luka parah dan banyak yang kehilangan penglihatan pada kedua mata mereka.
Jaradeh bekerja di rumah sakit spesialis mata dan telinga tempat beberapa orang yang terluka parah dikirimkan. Dia mengungkapkan bahwa situasi tersebut telah membebani tim medis, termasuk dirinya sendiri.
“Dan, ya, ini sangat sulit. Anda harus memisahkan diri. Kurang lebih, Anda menjadi seperti robot. Inilah cara Anda harus bersikap, tetapi di dalam, Anda terluka secara mendalam. Anda melihat bangsa ini terluka," katanya kepada BBC.