ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
Provinsi Nangarhar adalah provinsi di Afghanistan timur yang berbagi perbatasan dengan Pakistan. Provinsi tersebut memiliki sistem keamanan yang rapuh dan sering kacau oleh serangan-serangan ekstrimis karena jadi benteng utama ISIS.
Serangan lain yang secara terpisah dari serangan bom, juga telah dilakukan terhadap para pekerja pabrik dan membuat sedikitnya tujuh warga sipil meninggal dunia. Kelompok bersenjata menembaki para pekerja itu. Melansir dari laman Associated Press, Jenderal Juma Gul Hemat, kepala polisi provinsi di Nangarhar mengatakan telah menangkap empat tersangka penembakan.
Farid Khan, juru bicara kepolisian setempat menjelaskan bahwa para pekerja yang jadi korban penembakan, semuanya berasal dari komunitas minoritas Syiah Hazara. Dalam serangan penembakan, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab. Meski begitu, ISIS telah lama menyatakan perang terhadap Syiah dan sering menargetkan Hazara.
Belum dapat diketahui mengapa aksi kekerasan di Afghanistan mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Namun disinyalir, ada spekulasi bahwa pemerintahan Joe Biden akan melakukan peninjauan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan pada bulan Mei esok yang telah ditanda tangani oleh Donald Trump tahun lalu.