Perusahaan e-commerce Yangmatou mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa mereka telah menghapus 58.000 produk D & G, dan menyatakan bahwa tanah air lebih penting daripada yang lain.
Lane Crawford, ritel fashion yang berbasis di Hong Kong dengan beberapa outlet di China mengatakan bahwa mereka telah menghentikan penjualan barang-barang merek Italia tersebut di toko-toko dan onlineshop setelah para customer mengembalikan produk-produk D&G.
"Kami percaya bahwa brand perlu menyadari implikasi budaya dari tindakan mereka dan memahami potensi reaksi ketika pelanggan merasa nilai-nilai mereka telah diremehkan," kata Lane Crawford dalam sebuah pernyataan.
Halaman untuk produk D & G di situs belanja yang dioperasikan oleh Alibaba dan JD.com pun telah dihapus, dan produk brand tersebut tidak muncul dalam pencarian di situs. Alibaba dan JD.com tidak menanggapi permintaan kolom komentar.
Para customer Cina menguasai lebih dari sepertiga pengeluaran untuk produk mewah di seluruh dunia, dan perbelanjaan tersebut semakin meningkat dengan membeli di negara sendiri daripada dengan perjalanan ke luar negeri. Hal ini tentunya akan sangat merugikan brand Dolce & Gabanna.