Trump juga dituduh menyimpan dokumen rahasia yang merincikan rencana serangan militer AS terhadap Iran. Dokumen itu sempat ditunjukkan kepada penulis, penerbit, dan dua anggota staf klubnya di Bedminster, New Jersey pada 21 Juli 2021.
Dalam dakwaan, tertulis bahwa saat itu Trump menjadi presiden dan tamunya tidak memiliki izin keamanan untuk melihat dokumen tersebut.
Carlos de Oliveira, yang merupakan kepala pemeliharaan di Mar-a-Lago, ditambahkan menjadi terdakwa ketiga dalam kasus ini bersama Trump dan Nauta.
Dilansir CNBC, De Oliveira diduga memberitahu karyawan Mar-a-Lago lainnya bahwa "bos" ingin menghapus server yang berisi rekaman pengawas, yang menunjukkan bagaimana kotak Trump dipindahkan di klub.
Dokumen pengisian baru juga mengidentifikasi De Oliveira, sebagai orang yang membantu Nauta memindahkan sekitar 30 kotak dari kediaman Trump ke ruang penyimpanan.
De Oliveira, juga diduga memberitahu FBI bahwa dia tidak terlibat dalam pemindahan dokumen yang dicari pejabat, mengaku bahwa dia tidak pernah melihat apa pun.