Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden terpilih AS, Donald Trump. (Shaleah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak meletakkan tangannya di atas Alkitab ketika dilantik pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. Hal tersebut dilaporkan para hadirin yang mengamati pelantikannya, dilansir CBS News. 

Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana peran Alkitab secara tradisional dalam sebuah upacara pelantikan presiden. Pasal VI Konstitusi AS menyatakan bahwa "semua Pejabat eksekutif dan yudisial, baik di Amerika Serikat maupun di beberapa Negara Bagian, harus terikat oleh Sumpah atau Penegasan, untuk mendukung Konstitusi ini; namun tidak ada Tes agama yang diperlukan sebagai Kualifikasi ke Kantor atau Perwalian publik mana pun di bawah Amerika Serikat."

Ibu negara, Melania Trump memegang dua Alkitab–satu yang diberikan kepada Trump oleh ibunya ketika dia masih kecil, dan satu lagi Alkitab Lincoln, yang digunakan pada pelantikan Abraham Lincoln pada tahun 1861.

Ketua Mahkamah Agung John Roberts mengarahkan Trump untuk mengangkat tangan kanannya dan mengulanginya ketika Melania Trump masih mendekat sambil membawa Alkitab. Melania Trump tiba di samping suaminya beberapa saat kemudian, sebelum suaminya mulai mengucapkan sumpah jabatan. Tangan kanan Trump terangkat sementara lengan kirinya tetap berada di sisinya saat ia dilantik.

Trump memang merujuk pada Tuhan dalam pidato pertamanya sebagai presiden ke-47.

“Saya diselamatkan oleh Tuhan untuk menjadikan Amerika hebat kembali,” katanya dalam pidato pengukuhannya, merujuk pada upaya pembunuhan terhadap hidupnya selama musim panas.

Editorial Team