Jakarta, IDN Times – Dua balita tewas setelah sebuah granat yang telah terkubur selama lebih dari 25 tahun meledak di Provinsi Siem Reap, Kamboja. Insiden ini terjadi pada Sabtu (22/2/2025) di Distrik Svay Leu, kawasan yang dulu menjadi medan pertempuran antara tentara pemerintah dan pasukan Khmer Merah pada 1980-an dan 1990-an.
“Orang tua mereka menetap di lahan yang dulunya merupakan medan perang, dan mereka tidak mengetahui bahwa ada ranjau atau bahan peledak yang belum meledak di sekitar rumah mereka,” kata Heng Ratana, Direktur Jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC), dikutip The Guardian.
Setelah menganalisis fragmen yang tersisa, tim CMAC mengidentifikasi bahwa bahan peledak tersebut adalah granat berpeluncur roket.
“Ini sangat disayangkan karena mereka masih terlalu muda dan seharusnya tidak meninggal dengan cara seperti ini,” tambah Heng Ratana.
Salah satu balita meninggal di lokasi kejadian, sementara yang lainnya sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.