Dua Eks Pimpinan Hong Kong Masuk Skandal Pandora Papers

Jakarta, IDN Times - Dua mantan pemimpin Hong Kong dikabarkan masuk ke dalam skandal Pandora Papers pada Senin (4/10) waktu setempat. Skandal Pandora Papers merupakan skandal yang mengungkapkan keterikatan global kekuatan politik dan keuangan luar negeri yang rahasia.
1. Ketika itu, Pemimpin Hong Kong saat itu kedapatan menjual saham dan tidak mengumumkan ke publik
Dilansir dari Aljazeera.com, dua mantan pemimpin Hong Kong telah disebutkan dalam kebocoran Pandora Papers, penurunan data global paling luas yang merinci transaksi keuangan rahasia oleh orang-orang terkaya di dunia yang bertujuan untuk menyembunyikan aset mereka.
Pemimpin Hong Kong saat itu, Leung Chun-ying, dilaporkan tidak mengumumkan penghasilannya dari penjualan saham sebuah perusahaan asal Jepang saat masih menjabat sebagai Kepala Eksekutif Wilayah Tiongkok.
Seorang miliarder setempat, Tung Chee-hwa, diduga mendirikan perusahaan lepas pantai setelah dia pensium dari jabatannya.
Leung Chun-ying merupakan Pemimpin Hong Kong yang menjabat sejak 2012-2017 lalu, sementara Tung adalah Kepala Eksekutif pertama di sana usai penyerahan Hong Kong ke Tiongkok pada 1997 lalu dan setelahnya dia tetap memimpin hingga tahun 2005 lalu.
Kedua pria itu saat ini menjabat sebagai anggota senior Komite Penasihat untuk pemerintah Tiongkok serta ada laporan bahwa Leung Chun-ying dapat kembali ke dunia politik karena masa jabatan Kepala Eksekutif Hong Kong saat ini, Carrie Lam, akan berakhir.
Menurut International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Leung Chun-ying gagal mengumumkan sebesar 2,3 juta dolar Hong Kong atau setara dengan Rp4,21 miliar setelah menjual saham perusahaan DTZ Japan Ltd. sekitar tahun 2015 lalu.
Sebuah laporan lainnya mengatakan bahwa bahkan setelah menjabat sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong pada (1/7/2012) lalu, Leung terus menjabat sebagai Direktur di 3 perusahaan lepas pantai dan baru berhenti dari jabatannya pada Agustus 2012 lalu.
Leung sendiri tidak pernah secara terbuka mengakui peran dan tugasnya di 3 perusahaan
tersebut.