Dua Putri Putin Dijatuhi Sanksi Terkait Invasi Rusia ke Ukraina

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Sanksi itu dijatuhkan sebagai hukuman untuk Rusia terkait dugaan kekejaman perang yang dilakukan oleh pasukan negara itu di Ukraina.
Di antara mereka yang berada dalam daftar terbaru sanksi adalah dua putri dari Presiden Vladimir Putin.
“Kami percaya bahwa banyak aset Putin tersembunyi dengan anggota keluarga dan itulah sebabnya kami menargetkan mereka,” kata seorang pejabat senior Pemerintahan Presiden Joe Biden dalam panggilan dengan wartawan pada Rabu (6/4/2022).
1. Identitas dua putri Putin
Putin menolak untuk secara terbuka mengakui nama-nama anak-anaknya, tetapi Departemen Keuangan mengidentifikasi anak-anak perempuan Putin yang dijatuhi sanksi sebagai Maria Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova.
Dikutip dari NPR pada Sabtu, salah satu anak Putin tersebut berprofesi sebagai ahli endokrinus anak, sementara yang satunya adalah seorang mantan penari kompetitif yang kini menjadi eksekutif di sektor teknologi.
2. Alasan pemberian sanksi
Sanksi itu dijatuhkan terkait dugaan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk di Bucha. Selama beberapa hari terakhir, banyak media internasional melaporkan adanya foto-foto yang menunjukkan tubuh warga sipil korban kekerasan bertebaran di jalanan Bucha, dekat ibukota Kyiv.
Rusia telah menentang kabar tersebut, dan tanpa bukti menyebut bahwa itu dibuat-buat oleh pejabat Ukraina. Putin pada Rabu bahkan telah menggambarkan peristiwa itu sebagai provokasi mentah dan sinis oleh rezim Ukraina.
Sementara itu, gambar satelit telah menunjukkan bahwa para warga sipil itu tewas ketika Rusia menguasai Bucha. Joe Biden juga telah menyatakan kecamannya atas kondisi di Bucha.
“Tidak ada yang terjadi selain kejahatan perang besar,” kata Biden pada Rabu, dikutip dari BBC.
3. Sanksi tambahan dari Inggris
Selain kedua putri Putin, daftar sanksi terbaru juga mencakup keluarga Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan bank-bank besar.
Di sisi lain, Inggris juga telah mengumumkan sanksi tambahan terhadap delapan oligarki dan bank-bank Rusia, termasuk bank terbesar, Sberbank, dan Credit Bank of Moscow.
Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan untuk memangkas impor batubara dari Rusia.