Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kendaraan tempur Rusia yang hancur di Izium, Ukraina. (twitter.com/ruskiswar)
Kendaraan tempur Rusia yang hancur di Izium, Ukraina. (twitter.com/ruskiswar)

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Ukraina melaporkan bahwa ada dua tentara Rusia di Ukraina yang tewas akibat diracun pada Sabtu (2/4/2022). Kedua tentara itu diketahui tengah berada di Izium, tenggara Kharkiv, dan mendapatkan hadiah makanan dari warga sipil setempat. 

Insiden ini terjadi setelah ratusan mayat warga sipil ditemukan bergelimpang di Bucha, sekitar Kiev. Warga sipil di Bucha disebut menjadi korban kejahatan kemanusiaan pasukan Rusia. Wali Kota Bucha mengaku menemukan pemakaman massal untuk sekitar 280 warga sipil yang diduga dibunuh pasukan Rusia. 

1. Tewas setelah memakan pie dan minum alkohol beracun

Dua tentara Rusia tersebut tewas seketika usai menyantap kue pie dari warga lokal yang rupanya diberi racun. Sementara, 28 tentara lainnya sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif sebab keracunan. 

"Warga Ukraina mencoba untuk melakukan penolakan terhadap okupansi tentara Rusia yang masuk ke negaranya dengan cara apapun," ungkap Badan Intelijen Ukraina.

"Selain itu, lebih dari 500 tentara sudah dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami keracunan dari minuman beralkohol yang berasal dari warga setempat," tambahnya. 

Seluruh tentara Rusia yang mengalami keracunan itu diketahui berasal dari Divisi Senapan Motor ke 3. Kendati demikian, pihak Rusia tidak memasukkan kedua tentara itu sebagai tentara yang gugur dalam peperangan, dikutip dari The Hill

2. Bentuk penolakan warga Ukraina atas kedatangan tentara Rusia

Pemberian makanan beracun ini disebut sebagai salah satu kampanye dari warga sipil untuk menolak kedatangan tentara Rusia. Pasalnya, tentara Rusia tengah mencoba untuk menguasai Izium yang menjadi salah satu kota penting untuk melancarkan serangan. 

Izium disebut sangat strategis bagi Rusia, lantaran akan dijadikan sebagai pangkalan militer utama untuk melancarkan serangan ke Donbass. Selain itu, tentara Rusia dapat menyuplai kembali pasukannya lewat beberapa kota yang tak jauh dari perbatasan Rusia. 

Penguasaan penuh Izium akan membuat Rusia dengan mudah mengoordinasikan pasukannya dalam melawan ke arah selatan di Donbass. Mereka nantinya dapat memecah belah dan mengisolasi pasukan Ukraina di selatan dan timur, dilansir Daily Mail

Maka dari itu, Izium nantinya diprediksi akan menjadi lokasi peperangan sengit antara kedua belah pihak dalam beberapa minggu ke depan. 

3. Warga sipil Ukraina kerap terlibat dalam perang melawan Rusia

Dilaporkan Daily Express, sejumlah insiden yang melibatkan warga sipil dalam peperangan di Ukraina sudah beberapa kali terjadi sejak Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. 

Salah satu perempuan asal Kiev dilaporkan menjatuhkan drone dengan kaleng tomat, setelah ia menduga alat itu digunakan untuk menjarah rumah warga. Di samping itu, ribuan warga sipil di seluruh Ukraina juga ikut bertarung dan bergabung dengan Pasukan Pertahanan Ukraina untuk menahan laju pasukan Rusia. 

Pasukan Rusia disebut telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga sipil di pinggiran Kiev. Selain itu, tersiar kabar tentara Rusia juga memerkosa perempuan Ukraina yang berlindung di sebuah sekolah. 

PBB mengonfirmasi setidaknya terdapat 1.232 warga sipil Ukraina yang tewas dan 1.935 tewas sejak dimulainya konflik pada akhir Februari. Namun, PBB juga memperingatkan jika jumlah yang sebenarnya bisa saja lebih tinggi dari data tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team