Iran-AS berselisih tentang kesepakatan nuklir. Ilustrasi (Twitter.com/muhammad shahzad)
Dalam konferensi persnya, Linda Thomas-Greenfield juga menegaskan kembali bahwa pemerintahan Joe Biden bertekad untuk kembali terlibat dengan dunia dan menjadikan Amerika Serikat kembali sebagai negara yang memimpin. Linda Thomas-Greenfield menyampaikan kekecewaan dengan Iran. Menurutnya, jika Iran kembali mematuhi kesepakatan nuklir, maka AS juga akan mencabut sanksi yang pernah diterapkan oleh Donald Trump.
Melansir dari laman US News, selain menyampaikan desakan untuk meningkatkan tekanan kepada militer Myanmar dan menyinggung masalah kesepakatan nuklir dengan Iran, Linda Thomas-Greenfield juga menyinggung masalah krisis kemanusiaan di Yaman, krisis nuklir di Korea Utara, serta masalah dengan Rusia dan Tiongkok.
Bersama Rusia, AS berharap untuk bisa bekerja sama dalam posisi di Dewan Keamanan untuk membawa perdamaian, kemakmuran, dan keamanan dunia. Dubes Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan siap untuk menggelar "karpet merah" untuk Linda Thomas-Greenfield dan Moskow juga siap bekerja sama.
Menyinggung masalah dengan Tiongkok, Linda Thomas-Greenfield mengatakan telah bertemu dengan duta besar Zhang Jun. Menurutnya, AS akan tidak sepakat untuk beberapa persoalan terkait pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok “tetapi ada beberapa area di mana, kami berharap untuk bekerja sama dengan Tiongkok secara kooperatif" termasuk di perubahan iklim.