New York, IDN Times - Dunia sampai saat ini terus mengarahkan pandangannya ke Asia Tenggara, tepatnya di Myanmar. Kudeta militer yang dimulai pada 1 Februari lalu di negara tersebut telah memicu protes yang berkepanjangan. Rakyat Myanmar sebagian besar menolak kudeta.
Banyak dari pekerja profesional dan non-profesional di negara tersebut ikut dalam barisan demonstran. Mereka termasuk para pegawai negeri sipil yang melakukan mogok kerja untuk melumpuhkan pemerintahan. Para dokter dan tenaga medis juga ikut berbaris dengan para demonstran.
Kini, satu kabar yang mengejutkan datang ketika rapat di Majelis Umum PBB. Dubes Myanmar untuk PBB yang bernama Kyaw Moe Tun mengatakan menentang kudeta. Dia berharap PBB segera menghentikan kudeta di negaranya dengan cara apa pun.