Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dubes Myanmar untuk PBB berpidato di hadapan Majelis Umum, menolak kudeta militer di negaranya. (Twitter.com/Berry_Phyo)
Dubes Myanmar untuk PBB berpidato di hadapan Majelis Umum, menolak kudeta militer di negaranya. (Twitter.com/Berry_Phyo)

New York, IDN Times - Dunia sampai saat ini terus mengarahkan pandangannya ke Asia Tenggara, tepatnya di Myanmar. Kudeta militer yang dimulai pada 1 Februari lalu di negara tersebut telah memicu protes yang berkepanjangan. Rakyat Myanmar sebagian besar menolak kudeta.

Banyak dari pekerja profesional dan non-profesional di negara tersebut ikut dalam barisan demonstran. Mereka termasuk para pegawai negeri sipil yang melakukan mogok kerja untuk melumpuhkan pemerintahan. Para dokter dan tenaga medis juga ikut berbaris dengan para demonstran.

Kini, satu kabar yang mengejutkan datang ketika rapat di Majelis Umum PBB. Dubes Myanmar untuk PBB yang bernama Kyaw Moe Tun mengatakan menentang kudeta. Dia berharap PBB segera menghentikan kudeta di negaranya dengan cara apa pun.

1. Keberanian Sang Dubes dalam pidato yang dramatis

Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi saat ini sedang menjadi tahanan rumah. Belum jelas posisi penahanan dilakukan di mana, namun pihak Tatmadaw (sebutan untuk militer Myanmar), juga melakukan penahanan terhadap beberapa pemimpin senior NLD (National League for Democracy), partai yang memenangkan pemilu pada 2020 lalu.

Krisis yang terjadi di Myanmar sejak kudeta terus terjadi. Bahkan terbaru, ada beberapa ratus pendukung kudeta Myanmar yang melakukan aksi kekerasan dengan menggunakan senjata tajam berupa pisau dan berusaha menikam para demonstran penentang kudeta.

Melansir dari laman CNN, pada hari Jumat (26/2), dubes Myanmar untuk PBB yang bernama Kyaw Moe Tun mengatakan kepada Majelis Umum PBB, bahwa dia berbicara atas nama pemerintahan Aung San Suu Kyi. 

Secara berapi-api dan dengan dramatis, Kyaw Moe Tun berpidato di hadapan ratusan perwakilan negara-negara di PBB, mengatakan "Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer dan memulihkan demokrasi," katanya segera disambut tepuk tangan.

Bertebaran informasi di dunia maya memuji apa yang dilakukan oleh Kyaw Moe Tun. Rakyat Myanmar yang aktif di media sosial melontarkan pujian dan berterima kasih atas upaya yang dia lakukan di PBB.

2. Dubes Myanmar untuk PBB mendapatkan pujian

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di