Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Republik Federasi Rusia, Wahid Supriyadi, mengatakan bahwa rencana untuk membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 masih terus berlanjut.
Ini sekaligus menepis pemberitaan yang dilaporkan oleh Bloomberg pada 12 Maret 2020 lalu yang menyebut Indonesia membatalkan rencana pembelian karena khawatir terhadap ancaman dari Amerika Serikat yang akan menjatuhkan sanksi bila pembelian itu tetap dilakukan.
"Semuanya masih on going process, karena kami ingin membeli sesuai dengan aturan yang ada di dalam UU Pertahanan. Di situ kan tertulis bila membeli produk canggih maka harus memenuhi persyaratan 50 persen countertrade. 35 persen harus offset, di situ lah kebijakan TOT (transfer of technology). Sebenarnya cash (pembelian dengan tunai) hanya 15 persen," ungkap Wahid ketika berbicara di program "Ambassador's Talk" by IDN Times yang tayang di YouTube pada 30 Juli 2020.
Menurut Wahid, untuk menentukan produk apa yang hendak dibarter dengan Rusia tidak mudah. Sebab, untuk memutuskan komoditas apa yang dibarter untuk bisa membeli jet tempur canggih harus berdiskusi dengan instansi lainnya.
Apa komoditas yang diinginkan oleh Rusia agar bisa dibarter dengan jet tempur Sukhoi?