Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Hagia Sophia (instagram.com/ramazangoden)
potret Hagia Sophia (instagram.com/ramazangoden)

Jakarta, IDN Times - Turki mulai mengenakan biaya kepada wisatawan asing untuk mengunjungi monumen terkenal abad keenam di Istanbul, Hagia Sophia, sejak Senin (15/1/2024). Situs pariwisata itu sempat menuai kontroversi karena alih fungsi menjadi masjid pada 2020.

Biaya baru yang dibebankan adalah 25 euro atau sekitar Rp596 ribu per orang. Pengumuman harga dipajang di pintu samping tempat orang asing diarahkan. Pintu masuk utama kini diperuntukkan bagi warga Turki, dilansir dari The Straits Times.

1. Gunakan pintu masuk lain yang tidak ganggu salat

potret Hagia Sophia (unsplash.com/Raimond Klavins)

Tiket tersebut memungkinkan akses ke terowongan terbuka, di mana pengunjung dapat mengunjungi Hagia Sophia tanpa mengganggu salat. Media setempat menyebutnya sebagai “pintu masuk garasi”.

Terkejut dengan praktik baru ini, hanya segelintir pengunjung yang membayar biaya tersebut pada hari Senin.

“Kemarin gratis, (wisatawan) kaget,” kata salah seorang pengurus.

2. Muslim yang hanya ingin salat juga dikenakan biaya

masjid hagia sophia (unsplash.com/Haroon Ameer)

Pengunjung Muslim non-Turki juga akan dikenakan biaya, bahkan jika mereka hanya ingin salat.

Hagia Sophia dibangun sebagai katedral Bizantium, yang pernah menjadi katedral terbesar di dunia, pada abad keenam sebelum diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.

Bangunan ini diubah menjadi museum sebagai bagian dari upaya republik Turki modern untuk bergerak menuju sekularisme.

Namun, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubahnya kembali menjadi masjid pada 2020, sehingga menyenangkan para pendukung agamanya yang bersemangat dan membuat kecewa kaum sekularis.

3. Perubahan fungsi Hagia Sophia sempat dapat kecaman

Potret Hagia Sophia (pixabay.com/vedatzorluer)

Perubahan fungsi Hagia Sophia juga memicu kecaman dari pemerintah Barat, Rusia dan para pemimpin Kristen.

Tiket masuk memberikan akses ke galeri lantai atas dan museum di situs Warisan Dunia UNESCO yang menjadi magnet bagi wisatawan.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy mengumumkan langkah baru ini pada Oktober 2023.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team