Jakarta, IDN Times - Mantan pegawai Facebook, Sophie Zhang, mengungkap rahasia bahwa perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu lambat dalam menangani laporan banyaknya kemunculan akun palsu yang menyebarkan hoaks. Padahal, hoaks yang menyebar di platform tersebut bisa membahayakan pemilu dan isu internasional di dunia.
Rahasia itu diungkap oleh mantan peneliti bidang data Facebook yang pernah bekerja di sana selama tiga tahun. Di antara negara yang memiliki banyak akun palsu penyebar hoaks, Indonesia menjadi salah satunya.
Sebelum ia keluar dari Facebook, Zhang menulis memo berisi 6.600 kata kepada rekan-rekannya di kantor. Buzzfeed News kemudian membaca memo tersebut dan mengonfirmasi kepada pihak internal di Facebook.
Dikutip dari Buzzfeed News, Senin, 14 September 2020, Zhang mengungkap rasa frustasinya bahwa medsos yang digunakan oleh 2,7 miliar orang di seluruh dunia itu, sering disalahgunakan oleh pemerintahan dari banyak negara untuk menyebar hoaks. Tujuannya, untuk menyesatkan warga mereka sendiri.
"Saya menemukan banyak upaya yang begitu mencolok dari pemerintahan negara asing yang menggunakan platform kami dalam jumlah besar," tulis Zhang.
Ketika Buzzfeed News mencoba untuk meminta komentarnya, Zhang menolak. Tetapi, berdasarkan profil di situs medsos Linked-In tertulis Zhang merupakan data scientist untuk tim menghadapi akun palsu di plaform tersebut. Artinya, Zhang juga harus berurusan dengan bot yang bertujuan mempengaruhi jalannya pemilu di suatu negara. Bahkan, di dalam memonya Zhang menyebut ikut menghapus banyak akun bot yang digunakan di Indonesia.
Apalagi yang ditemukan oleh Sophie Zhang selama tiga tahun bekerja di Facebook? Apa komentar Facebook mengenai memo Zhang yang bocor ke publik?
