Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Jakarta, IDN Times – Boris Bondarev, mantan pejabat Rusia, mengatakan bahwa invasi yang dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin di Ukraina justru mengancam posisinya di Kremlin. Lebih buruk lagi, keputusan Putin bahkan bisa menghancurkan Rusia.

Sebagai informasi, Bondarev sebelumnya bekerja sebagai penasihat di misi permanen Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa. Dia mengundurkan diri pada Mei lalu karena menentang invasi Rusia.

“Jika Putin ditendang dari jabatannya, masa depan Rusia akan sangat tidak pasti,” kata Bondarev, yang bekerja di kementerian luar negeri dari 2002 hingga 2022, dalam esainya, dikutip dari Reuters.

1. Tidak ada jaminan penerus Putin akan menghentikan perang

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Esai yang dimaksud adalah kritik sebanyak 6.500 kata kepada Putin. Dalam tulisannya, Bondarev menyebut bahwa Putin dikelilingi oleh para penjilat, yang memungkinkan Putin membuat kebijakan blunder karena hidup dalam ruang gema propagandanya sendiri.

Jika Putin lengser akibat Perang, kata Bondarev, situasi di Rusia bahkan bisa lebih buruk lagi.

“Sangat mungkin penggantinya mencoba melanjutkan perang, terutama mengingat penasihat utama Putin berasal dari dinas keamanan. Tetapi tidak ada seorang pun di Rusia yang menguasai statusnya, sehingga negara itu kemungkinan akan memasuki periode pergolakan politik. Itu bahkan bisa turun ke dalam kekacauan,” katanya.

Kementerian Luar Negeri Rusia tidak segera menanggapi komentar atas artikel Bondarev. Tetapi, Kremlin telah menolak pandangan soal anjloknya popularitas Putin.

2. Hanya kekalahan total yang akan menghentikan Putin

Editorial Team

Tonton lebih seru di