Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Georgia (facebook.com/sssgeo)

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Nasional Georgia (SSSG), pada Rabu (24/7/2024), membuka investigasi terkait dugaan rencana terorisme dan pembunuhan kepada mantan Perdana Menteri (PM) Georgia Bidzina Ivanishvili. Aksi tersebut diduga sebagai bagian dari rencana menggulingkan pemerintahan Georgia.

Pekan lalu, Wakil Dewan Federasi Rusia Andrei Klimov menyatakan siap jika dimintai pertolongan oleh Partai Georgian Dream dalam melanggengkan kekuasaannya. Ia mengungkapkan terdapat ancaman kudeta di Georgia setelah pengesahan Undang-Undang (UU) anti-agen asing. 

1. Klaim mantan aparat penegak hukum Ukraina ikut dalam rencana kudeta di Georgia

SSSG mengungkapkan, investigasi rencana pembunuhan kepada Ivanishvili akan dilakukan kepada mantan pejabat pemerintahan Georgia dan beberapa mantan aparat penegak hukum di Ukraina. 

"Kami masih menyelidiki mantan pejabat pemerintahan Georgia dan sejumlah mantan aparat penegak hukum di Ukraina. Sesuai yang kami sebutkan, mereka diduga berniat melengserkan pemerintahan dengan kekerasan dan menciptakan kerusuhan untuk melemahkan pemerintah," terangnya, dikutip Civil.

PM Georgia, Irakli Kobakhidze, mengaku khawatir dengan pernyataan SSSG. Ia menyebut situasi politik di Georgia saat ini seperti yang ada di Slovakia dan Amerika Serikat (AS). 

"Informasi dari SSSG sangat mengkhawatirkan terlebih melihat apa yang terjadi di dunia belakangan ini. Sudah ada dua serangan teroris dan rencana pembunuhan kepada PM Slovakia Robert Fico dan mantan Presiden AS Donald Trump," ungkapnya. 

2. Oposisi Georgia menyebut dugaan plot kudeta sebagai konspirasi

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di