Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan simpati yang mendalam terhadap insiden penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, hari ini.

Ucapan ini disampaikan Menlu Retno pada sesi pertama pertemuan Menlu G20 di Bali, kepada Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi.

1. Indonesia doakan pemulihan Shinzo Abe

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika bertemu Shinzo Abe (www.twitter.com/@jokowi)

Kepada Yoshimasa, Retno berharap Abe bisa segera pulih dan sembuh. 

“Atas nama para Menlu G20, Menteri Luar Negeri Indonesia sampaikan kepada Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, simpati yang mendalam atas kejadian yang terjadi di Prefektur Nara, Jepang, terhadap mantan Perdana Menteri Jepang, Yang Mulia Shinzo Abe dan turut mendoakan pemulihan dan kesembuhan Yang Mulia Shinzo Abe,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (8/7/2022).

2. Sejumlah pemimpin dunia sampaikan doa

Eks PM Jepang, Shinzo Abe (ANTARA FOTO/Franck Robichon/ Pool via REUTERS)

Perdana Menteri India Narendra Modi, eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump, PM Australia Anthony Albanese, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga menyampaikan simpati untuk kondisi Abe saat ini.

Abe ditembak oleh seorang pria saat sedang berpidato di kota Nara, Jumat (8/7/2022). Insiden ini terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Kepolisian Jepang dilaporkan telah menahan pria berusia 44 tahun bernama Tetsuya Yamagami. Ia merupakan pelaku penembakan Abe di Nara.

3. Nyawa Abe dikhawatirkan terancam

Shinzo Abe ketika mengumumkan mundur dari kursi Perdana Menteri Jepang (www.twitter.com/@JPN_PMO)

Laporan terakhir menyebutkan bahwa Abe mengalami gagal jantung saat sedang dirawat di rumah sakit saat ini.

Sejumlah pihak medis juga mengkhawatirkan kondisi Abe, yang bisa saja terancam karena telah dipasangi alat pacu jantung.

Sementara itu, pelaku tercatat sebagai mantan Angkatan Laut Jepang. Pelaku juga tercatat sebagai warga lokal Nara. Ia keluar dari pasukan pertahanan Jepang pada 2005.

Yamagami tidak berusaha melarikan diri saat tiga orang mencoba meringkusnya di tempat kejadian. Dia ditahan dan diinterogasi di kantor polisi Nara Nishi.

Editorial Team