Thaksin kembali sebentar ke Thailand pada 2008 untuk menghadapi persidangan sebelum melarikan diri. Dia menghindari pengadilan karena khawatir tidak diperlakukan secara adil oleh pemerintah yang didukung militer dan kelompok yang telah lama memusuhinya.
Namun, ia tetap aktif dalam politik Thailand dan sering melakukan panggilan video dengan partai pendukungnya.
"Rencana Thaksin untuk kembali ke Thailand ditunda setelah hasil pemilu diumumkan. Hal ini menyiratkan adanya hubungan yang kuat antara pemilu, pembentukan koalisi, pemilihan perdana menteri dan agenda pribadi Thaksin," ujar Napon Jatusripitak, peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute, dikutip dari National Post.
"Thaksin telah berhasil membuat pemilu ini menjadi tentang dirinya secara pribadi dan arah koalisi yang dipimpin oleh partai Pheu Thai sangat bergantung pada keinginan pribadinya," lanjutnya.
Dengan hukuman yang dijatuhkan kepadanya, Thaksin dapat menghadapi lebih dari satu dekade di penjara. Tetapi, Wakil Perdana Menteri Thailand, Wissanu Krea-ngam, mengatakan bahwa Thaksin memenuhi syarat untuk mengajukan pengampunan dan dapat menerima perlakuan khusus karena usianya.
Napon mengatakan, keputusan Thaksin untuk kembali menunjukkan bahwa dia telah menerima jaminan untuk tidak perlu menjalani hukuman penjara secara penuh.