Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Yunani (pexels.com/@blue)
ilustrasi bendera Yunani (pexels.com/@blue)

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, pada Rabu (25/1/2023), mengajukan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.

Tuntutan ini dilayangkan setelah terkuaknya skandal penyadapan yang diduga dilakukan dengan spyware Predator. 

Pada Juli 2022, skandal penyadapan menyeruak di Yunani setelah seorang politikus oposisi mengaku mendapat pesan berisikan tautan mencurigakan. Selain itu, sejumlah jurnalis mengaku bahwa ponselnya telah disadap dengan spyware beberapa bulan sebelumnya. 

Kabar ini menyulut skandal karena hanya otoritas negara yang bisa membeli spyware Predator buatan Israel. Maka, terdapat tudingan bahwa pemerintah Yunani ada di balik penyadapan massal yang menargetkan oposisi dan jurnalis independen. 

1. Tsipras menyebut pemerintah membahayakan demokrasi di Yunani

Alexis Tsipras, yang berasal dari partai oposisi sayap kiri SYRIZA, mengutarakan permintaannya agar Mitsotakis mundur dan diadakannya mosi tidak percaya. Ia juga menyatakan, pemerintah yang dipimpin Mitsotakis telah bersalah dan membahayakan demokrasi. 

"Pemerintah dan Perdana Menteri bersalah dalam kasus ini. Mereka membahayakan keamanan dan demokrasi di Yunani. Maka dari itu, saya menginisiasi diadakannya pemungutan mosi tidak percaya melawan pemerintah," tutur Tsipras, dikutip Balkan Insight

Sembari mengajukan mosi tidak percaya, ia juga menyebutkan korban kasus penyadapan ini sesuai data ADAE (Otoritas Privasi Yunani). Sejauh ini sudah ada enam pejabat yang jadi korban.

2. Langkah investigasi ADAE sempat dihalangi

Sebelumnya, ADAE sudah mengambil langkah untuk menginvestigasi melalui perusahaan telekomunikasi di Yunani. Namun, Kantor Kejaksaan Yunani menolak upayanya dan menyebut  tindakan itu ilegal. 

Dilaporkan Euractiv, ADAE dilarang oleh mayoritas anggota parlemen untuk mengadakan kesaksian di Parlemen Yunani. Demi membuka jalan proses penyidikan, Tsipras berkunjung ke Kantor ADAE setelah otoritas independen menyetujui auditnya. 

Tsipras juga sudah mengunjungi Presiden Yunani, Katerina Sakellaropoulous, untuk mengajak dialog terkait kasus penyadapan ini. 

"Saya sudah mengunjungi Presiden Yunani untuk mengungkapkan kejijikan saya terkait pelanggaran hukum besar pengalihan demokratik dari jaringan kotor. Ini adalah jaringan kriminal, saya rasa, tapi dioperasikan di dalam kantor parlemen dan diawasi oleh anggotanya sendiri," papar Tsipras. 

3. Pemerintah Yunani mencurigai adanya hubungan khusu Tsipras dan Rammos

Mendengar tudingan ini, Yunani justru menyatakan terdapat bukti hubungan khusus antara Alexis Tsipras dan Christos Rammos, kepala ADAE. Padahal, Rammos merupakan sosok yang berupaya mencari titik terang dari skandal penyadapan ini. 

Komisi Eropa memutuskan memanggil Rammos untuk mengungkap kesaksiannya di Kantor UE. Pihaknya juga merekomendasikan agar pemerintah Yunani melindungi penuh independensi ADAE dan pemimpinnya. 

Dilansir Associated Press, setelah pengusulan mosi tidak percaya, anggota parlemen akan mendiskusikan ini dalam tiga hari ke depan. Namun, partai pemerintahan New Democracy yang menguasai kursi parlemen kemungkinan akan menolak pelengseran Mitsotakis. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team