Mantan Presiden Armenia, Robert Kocharyan. (twitter.com/RobertKocharyan)
Kasus yang menjerat Serzh Sargsyan ini bermula saat meluasnya investigasi soal kejadian pada 1 Maret 2008 silam, ketika terjadinya protes kecurangan dalam pemilu. Namun, insiden itu akhirnya berhasil mengungkap kasus gratifikasi yang diterima rezim sebelumnya.
Kasus tersebut diketahui berdasarkan testimoni dari pebisnis Silva Hambardzumyan yang mengatakan jika sudah menyuap mantan presiden lainnya, Robert Kocharyan beserta beberapa pejabat lain. Hal ini dilakukan agar pemerintah lebih memilih perusahaan tambangnya.
Tim investigasi sudah menjerat Kocharyan dan mantan pegawainya bernama Armen Grigoryan beserta rekan bisnisnya Samvel Mayrapetyan atas kasus suap dari Hambardzumyan. Kocharyan diduga mendapatkan uang suap 3 juta dolar AS (Rp42,9 miliar) dan Grigoryan sebesar 1 juta dolar AS (Rp14,3 miliar).
Sayangnya, Mayrapetyan dilaporkan pergi ke Jerman untuk melakukan perawatan medis, tetapi masih belum kembali hingga kini. Akan tetapi, Pemerintah Armenia sudah mengumumkan perintah penangkapan kepadanya, dikutip dari Eurasianet.