Revolusi Rumania 1989 dikenang sebagai peristiwa penanda berakhirnya rezim komunis di negara Eropa Timur tersebut. Insiden ini bermula di Timisoara pada 16 Desember 1989, yang kemudian menjalar ke Bukares beserta beberapa kota lain di Rumania pada 21 Desember.
Demonstrasi besaer-besaran tersebut mengharuskan eks Presiden Ceauşescu dan istrinya meninggalkan kantor pusat Partai Komunis Rumania. Namun, usaha mereka untuk kabur ternyata gagal dan membuatnya ditangkap. Bahkan, pada hari Natal, keduanya langsung dieksekusi.
Sementara itu, korban tewas dan terluka berjatuhan setelah terjadinya konfrontasi menyusul keputusan Nicolae Ceauşescu yang melarikan diri dari Bukares. Setelah itu, Iliescu ditunjuk sebagai presiden sementara hingga menjadi presiden sejak Mei 1990. Ia akhirnya mundur dari jabatannya pada 2004, dilaporkan Reuters.
Di samping kasus Revolusi Rumania, Iliescu yang merupakan lulusan dari Moskow juga terlibat dalam pelanggaan hak asasi manusia. Pasalnya, ia dituding menyuruh pembubaran paksa demonstrasi antipemerintah pada Juni 1990 yang mengakibatkan empat orang tewas.