ilustrasi (Pexels.com/Paul Clements)
Selain tersangka yang hanya diidentifikasi sebagai Alexander J., beberapa orang Jerman lain juga ada yang mengalami kasus serupa, meski barang yang dijual atau diselundupkan berbeda.
Pada tahun 2004 lalu, seorang pengusaha yang diidentifikasi bernama Helmut R. diyakini telah mengirim peralatan pemisah plutonium ke negara yang tak dikenal untuk digunakan dalam program senjata nuklir.
Menurut Nuclear Threat Initiative (NTI) tersangka ditangkap di kota Friedrichshafen. Rumah, bengkel dan sebuah bisnis di Jerman utara serta dua lokasi di Swiss juga ikut digerebek terkait kasus tersebut.
Pada tahun yang sama, yakni 2004, Deutsche Welle mengabarkan dua orang Jerman yang tinggal di Afrika Selatan ditangkap karena mengirim peralatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan nuklir.
Dua orang tersebut bernama Gerhard Wisser dan Daniel Geiges. Mereka diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan nuklir internasional yang terkait dengan Abdul Qadeer Khan, pendiri program nuklir Pakistan. Peralatan yang diselundupkan adalah alat yang dapat digunakan untuk memperkaya uranium, bahan yang dibutuhkan untuk membuat nuklir.