Ekuador Cabut Status Kewarganegaraan Julian Assange

Quito, IDN Times - Pemerintah Ekuador pada hari Selasa, 27 Juli 2021, waktu setempat mencabut status kewarganegaraan pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Pihak Ekuador menilai surat naturalisasi yang diajukan Assange memiliki banyak inkonsistensi. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pengacara Assange menilai keputusan itu dibuat tanpa proses hukum
Dilansir dari The Guardian, Ekuador telah mencabut kewarganegaraan Julian Assange, yang saat ini mendekam di penjara Inggris. Sistem peradilan Ekuador secara resmi memberi tahu Australia mengenai pembatalan naturalisasinya dalam sebuah surat yang datang sebagai tanggapan atas klaim yang diajukan oleh pihak Kementerian Luar Negeri Ekuador itu. Naturalisasi dipertimbangkan kembali ketika diberikan berdasarkan penyembunyian fakta yang relevan, dokumen palsu, atau penipuan.
Pihak berwenang Ekuador mengatakan surat naturalisasi yang diajukan Assange memiliki banyak inkonsistensi, tanda tangan yang berbeda, serta kemungkinan perubahan dokumen dan biaya yang belum dibayar, di antara masalah lainnya. Pengacara Assange, Carlos Poveda, mengatakan keputusan itu dibuat tanpa adanya proses hukum serta Assange tidak diizinkan untuk hadir dalam kasus tersebut. Menurut Poveda, kliennya telah dirambpas kebebasannya serta dengan krisis kesehatan di tempat dia ditahan saat ini.