Ilustrasi bendera El Salvador. (Pixabay.com/jorono)
Pada Maret pemerintah telah meluncurkan keadaan darurat. Sejak saat itu, hampir 60 ribu anggota geng telah ditangkap. Kebijakan tersebut secara drastis telah mengurangi jumlah pembunuhan, tapi organisasi nirlaba mengkritik pemerintah karena menganggap upaya itu menimbulkan pelanggaran.
Terlepas dari kritik itu, Kongres El Salvador pada 22 Desember sekali lagi memperpanjang keadaan darurat selama satu bulan.
Kebijakan tersebut mendapat dukungan lebih dari 75 persen warga dan sembilan dari 10 warga mengatakan bahwa kejahatan telah menurun dengan kebijakan Bukele, menurut jajak pendapat Universitas Amerika Tengah (UCA) yang dirilis pada bulan Oktober.
Dalam pengepungan di Tutunichapa, penduduk lokal Edwin Diaz menyambut baik tindakan itu. Dia mengatakan bahwa daerah tersebut telah lama dianggap sebagai tempat berbahaya karena aktivitas geng dan penjualan narkoba.
"Sepanjang hidup, kami telah menderita stigma bahwa di sini ada perdagangan narkoba, anggota geng, hal-hal buruk, dan hari ini dengan keamanan yang telah mereka bangun, tidak ada yang perlu ditakutkan. Dia yang tidak memiliki masalah apa pun, tidak takut apa pun," kata Diaz.