Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi satelit (Pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Manusia terkaya di dunia, Elon Musk, baru saja melakukan pembicaraan dengan pemerintah Brasil yang diwakili oleh Menteri Komunikasi, Fabio Faria. Mereka bertemu di Austin, AS, pada hari Selasa (16/11/21). 

Dalam pertemuan tersebut, terjadi pembicaraan rencana kerja sama di antara pemerintah Brasil dengan SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Pemerintah Brasil ingin perusahaan tersebut dapat menyediakan koneksi internet di daerah perdesaan dan di sisi lain, Musk ingin memantau hutan Amazon, salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia.

1. Harapan untuk sekolah-sekolah pedesaan di Brasil

Pembicaraan antara Elon Musk dan Fabio Faria, dimungkinkan terjadinya kesepakatan kerja sama potensial. Faria menginginkan untuk menopang dunia pendidikan di pedesaan Brasil, perusahaan SpaceX dapat menyediakan koneksi internetnya.

Dilansir dari Reuters, Faria mengatakan "kami sedang bekerja untuk mencapai kemitraan penting antara pemerintah Brasil dan SpaceX" ujarnya. Dia juga menambahkan, tujuan utamanya "untuk membawa internet ke daerah perdesaan dan tempat-tempat terpencil."

SpaceX memiliki lini usaha broadband Starlink, yang telah menerbangkan lebih dari empat ribu satelit kecil ke orbit rendah bumi. Satelit tersebut akan memancarkan jaringan internet dan dapat menjangkau wilayah terpencil yang sebelumnya sulit untuk mendapatkan akses internet.

Keduanya juga berbicara tentang membawa konektivitas internet ke sekolah pedesaan, pusat kesehatan dan masyarakat adat.

2. Meski mendekati Musk, Brasil akan tetap melakukan lelang jaringan 5G

Dalam sebuah unggahan video di akun pribadi Faria, terlihat Musk sedang berbincang dengannya. Musk dalam kesempatan tersebut juga mengatakan "kami berharap dapat menyediakan konektivitas kepada orang-orang yang pada dasarnya paling tidak (terjangkau) layanan di Brasil."

Upaya menjalin kemitraan dengan Starlink dari SpaceX tersebut, bukan berarti menutup kesempatan untk lelang jaringan 5G yang sedang berkembang di dunia saat ini.

Menteri Komunikasi Faria, dilansir Al Jazeera, mengatakan "apakah Anda pikir kami akan berhenti dengan lelang 5G? Tidak! Sekarang kami akan mencari perusahaan yang berurusan dengan inovasi untuk berinvestasi di Brasil. Kami ingin negara ini jadi pusat inovasi Amerika Latin untuk (teknologi) 5G," jelasnya.

Melalui upaya kemitraan tersebut, Faria berharap satelit Elon Musk juga dapat menjadi bagian untuk memantai hutan hujan Amazon, yang dapat membantu mengendalikan kebakaran ilegal dan deforestasi.

Musk juga mengatakan bahwa dengan konektivitas yang baik "kami dapat membantu melestarikan (hutan) Amazon."

3. Ilmuwan dan aktivis meragukan janji Brasil

(Pexels.com/Pok Rie)

Brasil memiliki sebagian besar wilayah hutan hujan Amazon, hutan terbesar di dunia yang menghasilkan oksigen. Kerusakan Amazon memiliki efek yang buruk terhadap dunia secara umum karena hutan tersebut telah terkenal menjadi salah satu penyerap karbon.

Pada COP26 di Glasgow, Brasil berjanji untuk mengakhiri deforestasi ilegal pada tahun 2028. Tenggat waktu tersebut lebih awal dari yang dijanjikan sebelumnya, yakni tahun 2030.

Menurut Euro News, janji Brasil tersebut diragukan oleh para ilmuwan, diplomat dan aktivis. Berdasarkan fakta di lapangan, deforestasi telah mengalami lonjakan di bawah pemerintahan Presiden Bolsonaro ke tingat tertinggi.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Flavia Milhorance dari The Guardian, antara Agustus 2020 sampai Juli 2021, Amazon kehilangan 10.476 kilometer persegi. Area tersebut hampir sama dengan 13 kali luas New York. 

Carlos Souza, seornag peneliti di Imazon, sebuah lembaga penelitian Amazon di Brasil, mengatakan "deforestasi masih di luar kendali. Brasil bertentangan dengan agenda iklim global yang berusaha untuk segera mengurangi emisi gas rumah kaca," jelasnya pada Agustus lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team