Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, saat bertemu dengan Jim Mattis, Menteri Pertahanan AS, di Pangkalan Udara Al Udeid pada 28 September 2017. Momen tersebut diabadikan dalam foto resmi Departemen Pertahanan AS oleh Sersan Staf Angkatan Udara Jette Carr. (Jim Mattis, Berkas ini menggunakan lisensi Creative Commons Atribusi 2.0 Internasional, via Wikimedia Commons)
Foto Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, saat bertemu dengan Jim Mattis, Menteri Pertahanan AS, di Pangkalan Udara Al Udeid pada 28 September 2017. Momen tersebut diabadikan dalam foto resmi Departemen Pertahanan AS oleh Sersan Staf Angkatan Udara Jette Carr. (Jim Mattis, Berkas ini menggunakan lisensi Creative Commons Atribusi 2.0 Internasional, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Dukungan penuh Yordania untuk menjaga kedaulatan Qatar dan koordinasi dengan mitra regional agar pelanggaran tidak terulang.

  • Qatar menegaskan dukungan penuh terhadap perjuangan Palestina, Raja Abdullah II menyerukan gencatan senjata segera.

  • Pentingnya mendukung Suriah dan Lebanon, serta memperbaiki hubungan Qatar-AS pasca-serangan Israel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengunjungi Amman, Yordania untuk bertemu Raja Abdullah II pada Rabu (17/9/2025). Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak serangan militer Israel di Doha pada 9 September 2025 yang menewaskan enam orang. Serangan tersebut dikutuk luas sebagai aksi berbahaya terhadap pemimpin Hamas dan memicu Qatar menggelar pertemuan darurat pemimpin Arab dan Islam.

Dilansir dari Roya News, dalam pertemuan itu, kedua pemimpin menyampaikan rasa bangga atas ikatan sejarah antara Yordania dan Qatar. Mereka juga menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, investasi, dan sektor lainnya. Keduanya juga mencapai kesepakatan untuk mengaktifkan Komite Tinggi Bersama Yordania-Qatar demi memajukan hubungan bilateral.

1. Yordania dukung Qatar hadapi agresi Israel

ilustrasi persiapan amunisi militer (pexels.com/Art Guzman)

Pembicaraan dua pemimpin menyoroti agresi Israel terhadap Qatar yang telah dikecam Yordania. Dukungan penuh diberikan untuk menjaga kedaulatan Qatar sekaligus menekankan pentingnya koordinasi dengan mitra regional agar pelanggaran tidak terulang. Solusi politik juga dinilai mendesak demi mengembalikan stabilitas dan keamanan di kawasan.

Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mengadakan pertemuan darurat pada 15 September 2025 untuk merespons serangan Israel. Dalam pertemuan itu, GCC berjanji mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama, yang dipandang sebagai hasil paling nyata dari pertemuan tersebut. Kunjungan emir ke Amman kemudian dianggap sebagai simbol komitmen Qatar terhadap stabilitas regional.

2. Gaza dan Palestina jadi sorotan utama pembahasan

ilustrasi bangunan hancur imbas perang (pexels.com/Ahmed akacha)

Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri Qatar menilai perang Israel di Gaza hanya akan menghalangi prospek perdamaian. Qatar menegaskan kembali dukungan penuh terhadap perjuangan Palestina, isu yang turut menjadi prioritas dalam diskusi di Yordania.

Raja Abdullah II menyerukan gencatan senjata segera dan memastikan bantuan kemanusiaan bisa sampai tanpa hambatan kepada rakyat Palestina. Ia mengecam perluasan operasi darat Israel yang dituding bertujuan mengusir warga dari tanah mereka. Yordania juga mendukung inisiatif Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan demi mengakhiri agresi.

Selain itu, pelanggaran Israel terhadap situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem juga dibahas. Kedua pemimpin memperingatkan bahaya serius dari tindakan tersebut dan sepakat memperkuat dukungan bagi hak-hak sah rakyat Palestina.

3. Yordania dan Qatar tekankan stabilitas kawasan serta kerja sama bilateral

ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Raja Abdullah II dan Sheikh Tamim menyoroti pentingnya mendukung Suriah dan Lebanon. Stabilitas, keamanan, kedaulatan, serta integritas wilayah kedua negara dinilai vital bagi ketahanan kawasan. Mereka juga membahas kerja sama dengan Suriah dan Lebanon di berbagai bidang demi mengatasi tantangan regional lebih luas.

Kunjungan Sheikh Tamim dilakukan sehari setelah ia bertemu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, di Doha pada 16 September 2025. Pertemuan itu bertujuan memperbaiki hubungan Qatar-AS pasca-serangan Israel dan memfokuskan koordinasi militer jelang Sidang Umum PBB. Osama Bin Javaid dari Al Jazeera menyebut kunjungan ini signifikan karena memperlihatkan arah baru kerja sama strategis.

Raja Abdullah II kemudian menganugerahkan Medali Al Hussein bin Ali, penghargaan sipil tertinggi Yordania, kepada Sheikh Tamim. Penghargaan itu dijadikan simbol eratnya ikatan kedua negara yang terus berkembang di tengah situasi kawasan yang menegang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team