Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)
Pekan lalu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko menuturkan jika Lithuania, Latvia, dan Polandia menutup perbatasan, maka kebijakan itu akan menjadi bumerang bagi rakyatnya sendiri.
"Saya sedikit tidak paham pada Lithuania dan Latvia. Mereka sepertinya ingin pamer, tapi konsekuensi buruk ada pada mereka. Jika mereka ingin menutup perbatasan, lakukan saja. Lagi pula, kami tidak pergi ke Lithuania-Latvia dan tidak bekerja melalui keduanya. Ini akan membuat mereka kesusahan. Sebanyak 700 ribu warga mereka datang ke Belarus sejak adanya program bebas visa kunjungan," katanya, dikutip Belta.
"Belarus adalah negara damai dan tidak ada klaim yang benar dari negara Barat. Kami ingin hidup di tanah kami. Kami tidak membutuhkan Polandia, Lithuania, ataupun Latvia. Mereka punya emosi menjelang pemilu, terutama di Polandia. Alhasil, mereka pun meningkatkan tensi dengan Belarus," sambungnya.
Lukashenko menambahkan bahwa Polandia dan negara Baltik mengimpor kayu bakar dari Belarus karena tidak memiliki gas alam. Ia pun menyebut Belarus terus bersedia membantu negara tetangganya di tengah kesulitan.