Jakarta, IDN Times - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta maaf atas lambatnya proses evakuasi dan penanganan pascagempa oleh pemerintah. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Adiyaman pada Senin (28/2/2023), salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat bencana alam tersebut.
Sebelumnya, Erdogan, yang kembali maju dalam pemilihan presiden 2023 mendatang setelah dua dekade berkuasa, telah mendapatkan kritik keras dari para korban gempa di wilayah tenggara Turki itu.
“Karena efek dahsyat dari gempa bumi dan cuaca buruk, kami tidak dapat bekerja seperti yang kami harapkan di Adiyaman selama beberapa hari pertama. Saya minta maaf untuk hal ini,” kata Erdogan.
Lebih dari 50 ribu orang dilaporkan tewas di Turki dan Suriah akibat gempa besar yang terjadi pada 6 Februari lalu. Bencana tersebut mengakibatkan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal dan ribuan orang lainnya masih belum mempunyai tempat berteduh sementara atau fasilitas sanitasi, melansir BBC.