Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (twitter.com/trpresidency)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Senin (17/7/2023), mengaku bersedia untuk berbicara dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Tetapi, Erdogan menegaskan enggan membahas soal penarikan mundur pasukannya dari Suriah utara.

Turki masih bersitegang dengan Suriah buntut dukungan Ankara terhadap Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Milisi, yang ingin menumbangkan rezim Assad, telah didukung Turki sejak perang Suriah pecah pada 2011.   

1. Erdogan serukan KTT dengan Rusia, Iran, Suriah untuk dialog damai

Potret Presiden Suriah, Bashar al-Assad (twitter.com/NicolasMaduro)

Selain menyokong FSA, Turki juga mendirikan puluhan pangkalan militer dan mengerahkan ribuan tentaranya ke Suriah utara. Ini agar wilayah tersebut tidak direbut kembali oleh pasukan Assad yang dibeking Rusia.

“Kita dapat mengadakan KTT empat pihak (dengan Suriah, Rusia dan Iran), dan saya juga terbuka untuk pertemuan dengan Assad. Yang penting di sini adalah pendekatan mereka terhadap kami,” kata Erdogan.

Tetapi, Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak menerima diskusi untuk menarik mundur pasukannya dari Suriah, sesuai yang diminta Assad pada sebelumnya.

Sebelumnya, Erdogan mengatakan ia kemungkinan akan bertemu dengan Assad untuk negosiasi damai. Tetapi, Assad pada Maret mengatakan tidak ada gunanya bertemu timpalannya, jika Turki masih menduduki Suriah utara.

2. Erdogan sebut penempatan tentara Turki di Suriah utara demi berantas teroris

Editorial Team

Tonton lebih seru di