Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Estonia. (unsplash.com/@stanislau93)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Estonia pada Selasa (16/8/2022) memindahkan monumen Perang Dunia II di kota perbatasan Rusia, Narva. Keputusan ini dilatarbelakangi penolakan negara Baltik itu atas invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari. 

Pekan lalu, Estonia melarang warga Rusia yang memegang visa Schengen masuk ke negaranya. Bahkan, negara pecahan Uni Soviet itu juga menyerukan kepada negara Eropa lain agar tidak mengabulkan aplikasi visa turis asal Rusia. 

1. Pemindahan monumen untuk mencegah perpecahan

Pemindahan monumen Perang Dunia II peninggalan Uni Soviet di Narva dilakukan berdasarkan keputusan pemerintah setempat pekan lalu. Keputusan itu dirasa tepat untuk memastikan keamanan dan mencegah perpecahan di Estonia. 

"Keputusan pada hari ini untuk membantu dalam memfokuskan pada tugas penting kami, yakni memastikan keamanan, mencegah perpecahan di Estonia, dan membantu situasi warga yang menghadapi krisis akibat perang di Ukraina," ungkap Perdana Menteri, Kaja Kallas, dilansir dari Politico.

Pemindahan monumen tank T-34 itu dilakukan pada Selasa pagi dan nantinya sudah ditempatkan di Museum Perang Estonia di Tallin. Selain itu, masih ada dua monumen lain yang akan dipindahkan dari kota yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia tersebut. 

Pada hari yang sama, perbatasan Rusia-Estonia di Ida Viru ditutup selama beberapa jam karena adanya pembaruan perangkat lunak. Polisi juga membatasi lalu lintas dan melarang warga datang ke pusat kota Narva saat pemindahan monumen tersebut, dilaporkan RT.

2. Mendapat penolakan dari pemerintah daerah di Narva

Editorial Team

Tonton lebih seru di