Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed Ali. (Twitter.com/Abiy Ahmed Ali)
Ethiopia pada awalnya memiliki akses terhadap laut, tapi hal itu hilang setelah Eritrea memisahkan diri pada awal tahun 1990-an. Dengan populasi lebih dari 100 juta orang, Ethiopia adalah negara terkurung daratan terpadat di dunia.
Pada bulan Oktober, Abiy menggambarkan akses laut sebagai masalah eksistensial bagi negaranya. Namun, pernyataannya memicu ketegangan karena dikhawatirkan negara itu akan berusaha mengambil wilayah negara lain, tapi Ethiopia dengan cepat menyampaikan tidak akan merebut wilayah tetangganya.
Ethiopia sebelumnya telah berusaha memperoleh akses di pelabuhan. Pada tahun 2018, Ethiopia dan Somaliland menandatangani kesepakatan yang seharusnya membuat Addis Ababa memiliki 19 persen saham di pelabuhan Berbera, dan perusahaan logistik Emirat DP World memegang 51 persen saham.
Namun, hal ini gagal terwujud pada tahun 2022 karena Ethiopia tidak dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk mengakuisisi saham sebelum batas waktu.