Ethiopia Tolak Permintaan AS untuk Tarik Pasukan dari Tigray

Addis Ababa, IDN Times - Pada akhir Februari lalu, Amerika Serikat melalui Kementrian Luar Negerinya meminta Ethiopia untuk menarik pasukannya dari wilayah Tigray. Hal itu berdasarkan laporan telah terjadinya pambantaian dan pelanggaran HAM berat di wilayah tersebut, bersama dengan pasukan militer dari negara tetangga, Eritrea.
Namun pemerintah Ethiopia menanggapi permintaan itu dengan penolakan. Menurut Ethiopia, kebijakan penarikan pasukan militer federal dari wilayah Tigray adalah wewenang dalam negeri dan bukan atas perintah dari kekuatan asing.
1. Tidak ada negara asing yang akan mendikte negara berdaulat
Seruan penarikan pasukan militer federal Ethiopia dari wilayah regional Tigray dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken pada 27 Februari lalu. Blinken menilai bahwa telah terjadi pelanggaran HAM secara serius di sebagian besar wilayah Tigray, berdasarkan laporan yang ia nilai "kredibel."
Namun, melalui Kementrian Luar Negerinya, Ethiopia pada hari Senin (1/3) menyampaikan bahwa mereka menolak seruan tersebut. Melansir dari laman Associated Press, "Seharusnya jelas bahwa masalah seperti itu adalah tanggung jawab tunggal pemerintah Ethiopia," kata pernyataan yang dikeluarkan Ethiopia.
Menurut Kementrian Luar Negeri Ethiopia, sebagai negara berdaulat, negara tersebut memiliki prinsip perngorganisasian dalam struktur federal dan regional. Dan hal itu bertanggung jawab kepada rakyatnya.
Tidak ada negara asing yang mencoba untuk "mendikte urusan dalam negeri negara yang berdaulat," kata pernyataan Kementrian Luar Negeri Ethiopia.