Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tedros Adhanom Ghebreyesus (Twitter.com/UN Geneva)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ethiopia melalui Kementrian Luar Negeri pada hari Jumat (14/1/22) mengirim nota kepada WHO. Salah satu isinya adalah meminta lembaga PBB tersebut menyelidiki bos WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dalam tuduhan Ethiopia, Tedros disebut memiliki hubungan dengan kelompok pemberontak Tigrayan People's Liberation Front (TPLF), pasukan yang saat ini masih bertempur dengan militer Ethiopia (ENDF).

Dukungan Tedros terhadap TPLF dinilai oleh Ethiopia akan merusak kedudukan moralitas dan profesionalitas WHO.

Pemerintah Ethiopia telah terlibat perang mematikan dengan TPLF sejak November 2020. Perang itu terjadi di Tigray, bagian utara Ethiopia. Perang telah meluas ke dua wilayah lain, yakni Amhara dan Afar. Jutaan orang terancam kelaparan karena akses ke wilayah tersebut diblokade.

1. Bos WHO dituduh mendukung kelompok pemberontak Ethiopia

Kementrian Luar Negeri Ethiopia menuduh bahwa bos WHO telah mendukung pasukan pemberontak yang telah memerangi pemerintah Ethiopia dalam satu tahun terakhir ini.

Dilansir Reuters, mereka mengatakan "kedudukan moral, hukum dan prefesional Tedros Adhanom mengancam organisasi WHO."

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan, Ethiopia juga menuduh bahwa Tedros menyebarkan informasi yang salah dan berbahaya serta membahayakan reputasi, independensin dan kredibilitas WHO yang terbukti dari unggahan media sosialnya.

Kemenlu Ethiopia juga mengatakan bahwa Tedros gagal menunjukkan integritas dan profesionalisme dalam posisinya sebagai kepala WHO.

"Tedros mendorong TPLF dalam keterlibatan medianya dan merayakan apa yang dianggap sebagai keberhasilan militer kelompok itu, selain terlibat dalam kemarahan selektif di mana ia secara diskriminatif menangani masalah kemanusiaan di Ethiopia," kata Kemenlu Ethiopia.

2. Blokade wilayah yang membuat orang-orang menderita

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di