Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rodrigo Duterte akhirnya menutup media Rappler yang didirikan oleh Maria Ressa. Maria menyampaikan bahwa otoritas bursa saham Filipina menerbitkan perintah yang mengonfirmasi keputusan sebelumnya yang mencabut sertifikat atau lisensi bisnis korporasi Rappler.
Maria bertekad bakal melawan keputusan yang dibuat Duterte dua hari sebelum masa jabatannya berakhir dan digantikan oleh Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr.
“Kami (Rappler) tidak akan tutup, kami akan mengajukan banding atas keputusan ini, karena jelas prosesnya tidak biasa," kata Maria.
Bagaimana sepak terjang Rappler dalam melawan disinformasi dan kebebasan pers di Filipina? Dan siapa sebenarnya Maria Ressa? Berikut fakta-fakta yang telah dihimpun oleh IDN Times.