Fakta-Fakta Sudan Kembali Memanas, Militer dan Paramiliter Bentrok

Jakarta, IDN Times - Sudan yang merupakan salah satu negara di Afrika Utara, masih terus terancam dengan ketidakstabilan politik dan keamanan. Pada Sabtu (15/4/2023), angkatan bersenjata negara itu terlibat bentrokan di ibu kota Khartoum.
Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF), mengklaim bahwa tentara telah menyerang terlebih dulu sehingga mereka melakukan balasan. Mereka kemudian mengaku telah merebut bandara kota dan mengontrol Istana Republik Khartoum, kantor kepresidenan negara itu.
1. Milisi sebut tentara menyerang pasukannya
Suara tembakan keras dan ledakan terdengar di beberapa daerah di Sudan, khususnya di pusat kota dan sekitarnya. Suara tersebut berasal dari bentrokan antara angkatan bersenjata negara melawan kelompok milisi RSF.
Dilansir VOA News, kelompok milisi dalam sebuah pernyataan, menuduh tentara telah menyerang pasukannya di pangkalan selatan Khartoum. Mereka kemudian melakukan pembalasan, merebut bandara kota dan mengontrol Istana Kepresidenan.
Lebih lanjut, RSF mengklaim telah merebut bandara sekaligus pangkalan udara di kota Marawi, sekitar 350 kilometer barat laut ibu kota Khartoum.
Bentrokan antara kelompok milisi dengan militer tersebut adalah hasil dari ketegangan beberapa bulan terakhir. Ketegangan berasal dari penundaan penandatanganan kesepakatan dengan partai politik untuk membangun pemerintah transisi yang demokratis.