Potret suasana ibu kota Selandia Baru, Wellington. (pixabay.com/Simon)
Makalah penelitian Gareth Kiernan, konsultan ekonomi dari Infometrics, menyebut bahwa Australia menjadi lebih menarik.
"Daya tarik pendapatan yang lebih tinggi dan biaya hidup yang lebih terjangkau di Australia, telah dilihat sebagai pendorong utama meningkatnya arus orang," ungkapnya dalam makalah tersebut.
Kiernan mengatakan, isu warga yang meninggalkan Selandia Baru dan berbondong-bondong ke Australia bukan lagi hal yang bisa dianggap remeh bagi pemerintah. Menurutnya, gelombang perpindahan terlihat pada kelompok usia 25-44 tahun.
Di sisi lain, Bank Sentral Selandia Baru telah beralih dari mengkhawatirkan tentang imigrasi yang memicu inflasi menjadi kekhawatiran yang menguras otak karena emigrasi. Dalam pertemuan pada Agustus, pihaknya memperingatkan bahwa perlambatan imigrasi bersih, bersamaan dengan kebijakan moneter yang ketat dan penghematan pemerintah, dapat mengurangi permintaan.