FBI mengumumkan, terdapat dua grup peretas yang berkaitan dengan seseorang di Korut, yang dianggap bertanggung jawab atas pencurian ini.
"Melalui investigasi kami, kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, aktor siber yang terkait dengan (Korea Utara), bertanggung jawab atas pencurian itu," kata FBI dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera.
Sebagai tambahan informasi, Lazarus Group merupakan kelompok peretas yang dipercaya dikelola oleh Pemerintah Korea Utara. Lazarus Group menjadi terkenal pada 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai balas dendam untuk "The Interview," sebuah film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
DPRK, nama resmi Korut, dianggap sudah tak segan-segan lagi melakukan kejahatan di dunia maya.
“Amerika Serikat sadar bahwa DPRK semakin mengandalkan kegiatan terlarang, termasuk kejahatan dunia maya, untuk menghasilkan pendapatan untuk senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya, saat mencoba menghindari sanksi AS dan PBB yang kuat,” kata juru bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).