Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pixabay.com/mufidpwt)

Washington, D.C, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan vaksin COVID-19 kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini merupakan langkah yang sangat diantisipasi oleh Amerika Serikat untuk melindungi warga Amerika Serikat yang paling rentan dari varian Delta. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pengumuman tersebut mempengaruhi sekitar 10 juta orang, termasuk penerimatransplantasi dan pasien kanker

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/JFCfilms)

Dilansir dari BBC, regulator obat Amerika Serikat telah memberikan persetujuan kepada warga Amerika Serikat yang mengalami gangguan kekebalan untuk mendapatkan suntikan COVID-19 tambahan sebagai pendorong untuk membantu mencegah infeksi dan penyakit. Perintah yang dikeluarkan oleh BPOM Amerika Serikat mempengaruhi sekitar 10 juta orang, termasuk penerima transplantasi dan pasien kanker. Ini menandai pertama kalinya pejabat kesehatan Amerika Serikat mengindikasikan bahwa vaksin booster mungkin diperlukan untuk melawan COVID-19.

Pejabat Komisaris BPOM Amerika Serikat, Dr. Janet Woodcock, mengatakan tindakan ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan kekebalan pada individu dengan gangguan kekebalan tertentu yang membutuhkan perlindungan ekstra dari COVID-19. Pihak BPOM setempat juga menekankan bahwa orang yang divaksinasi lengkap lainnya cukup terlindungi dan saat ini tidak memerlukan dosis tambahan. Persetujuan oleh BPOM setempat bukanlah lampu hijau terakhir.

Komite penasihan vaksin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah menjadwalkan pertemuan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021, ini waktu setempat untuk mempertimbangkan suntikan untuk warga Amerika Serikat yang mengalami gangguan kekebalan. Jika mereka mengeluarkan rekomendasi dan disetujui oleh CDC, vaksin ketiga bisa segera dimulai.

2. Pakar penyakit menular AS mengatakan bahwa vaksin ketiga tidak dapat terhindarkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di