Ilustrasi wanita yang sedang mengandung. (Unsplash.com/Camylla Battani)
Melansir dari DW, Obat Merck ini menargetkan bagian dari virus yang dikenal sebagai RNA polimerase. Obat ini bekerja menganggu perkembangan virus corona dengan memasukkan kesalahan kecil ke dalam kode genetik virus. Efek yang ditimbulkan obat memicu kekhawatiran dapat memacu virus untuk bermutasi menjadi varian yang lebih berbahaya.
Persetujuan FDA hanya mengizinkan obat Merck untuk orang dewasa, yang berarti tidak untuk di bawah 18 tahun, dan hanya untuk orang dengan gejala awal COVID-19 yang paling rentan terhadap penyakit parah.
Dalam penggunaannya, baik pria maupun wanita diminta untuk menggunakan kontrasepsi selama dan setelah perawatan. Obat ini tidak diperbolehkan diberikan kepada wanita hamil karena dapat menimbulkan gangguan serius, termasuk risiko kelahiran cacat.
Patrizia Cavazzoni, seorang pejabat FDA yang merupakan direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat, mengatakan obat ini digunakan, bila obat COVID-19 lain yang disetujui FDA tidak dapat diakses atau tidak sesuai secara klinis.
Merck saat ini masih mengembangkan obatnya dan mereka berharap pada akhirnya dapat disetujui untuk digunakan pada anak-anak.