Filipina Ajak Seluruh Negara Kembangkan Pariwisata Ramah Lingkungan

Manila, IDN Times - Menteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat, mengajak seluruh pihak untuk mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan. Menurut dia, sekarang adalah momen yang paling tepat untuk mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan.
“Meski pandemik merupakan bencana bagi industri pariwisata, tapi tidak diragukan lagi krisis ini telah memberikan kesempatan kepada alam untuk regenerasi,” kata Romulo-Puyat saat membuka World Travel and Tourism Council (WTTC) Global Summitt 2022 di Manila, Filipina, Kamis (21/4/2022).
“Kami juga melihat perubahan signifikan pada perilaku dan preferensi wisatawan, dan kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengubah status quo menjadi pariwisata regeneratif, agar destinasi wisata jauh lebih baik dari sebelumnya,” tambah dia.
1. Filipina miliki kekayaan alam, tapi rawan bencana
Filipina dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia. Menurut Romulo-Puyat, pariwisata berkelanjutan menjadi satu-satunya cara agar kekayaan alam tersebut tidak punah.
Di sisi lain, sebagai negara kepulauan, bencana alam seperti banjir dan gempa kerap terjadi di Filipina. “Karena itu, kami sangat memahami kebutuhan mendesak terhadap kesiapsiagaan bencana, ketahanan, dan mitigasi perubahan iklim,” ujar Romulo-Puyat.
2. Mengajak seluruh pihak yang punya kapasitas untuk terlibat
Di hadapan pengunjung WTTC Global Summit 2022, Romulo-Puyat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut andil dalam mengembangkan konsep pariwisata yang ramah lingkungan.
“Kami mendesak orang-orang di antara kami yang memiliki kapasitas, untuk mempersiapkan dan menyediakan kerangka kerja yang diperlukan untuk mengadvokasi keberlanjutan ini. Mari bersatu untuk planet dan pekerjaan yang menyertainya,” kata dia.
“Kami berdiri teguh dengan misi kami untuk menjaga lingkungan dari dampak negatif perjalanan dan pariwisata, dan kami akan menindaklanjutinya dengan komitmen yang lebih kuat untuk menghijaukan pariwisata,” sambung Romulo-Puyat.
3. Pariwisata punya peran signifikan untuk pemulihan ekonomi pascapandemik
Menjaga alam menjadi sangat signifikan karena sektor perjalanan dan pariwisata, sebelum pandemik COVID-19, menyumbang lebih dari 10 persen dari PDB global. Adapun sektor perjalanan dan pariwisata, kata Romulo-Puyat, merupakan sumber ekonomi yang paling signifikan ketika negara-negara mulai membuka perbatasannya.
“Era baru perjalanan dan pariwisata ada di depan kita, dan sepenuhnya berada di tangan kita untu mendorong perubahan menuju masa depan yang lebih baik dan penuh harapan,” ungkap Romulo-Puyat.
Sebagai informasi, WTTC Global Summit yang dihelat pada 20-22 April 2022 adalah konferensi tingkat tinggi (KTT) lintas sektor, antara pemerintah dengan swasta, yang membicarakan tentang pariwisata dan perjalanan. WTTC 2022 dihadiri lebih dari 1.000 delegasi dari seluruh sektor, termasuk CEO, pemimpin bisnis, menteri, pakar pariwisata, dan media internasional.