Ilustrasi reaktor nuklir. (Unsplash.com/Wim van 't Einde)
Sejak menjabat sebagai presiden pada 2022, Yoon berjanji untuk meningkatkan industri tenaga nuklir dengan menargetkan ekspor 10 pembangkit listrik tenaga nuklir lagi pada 2030.
Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP) dan pemerintah Filipina telah menandatangani MoU untuk studi kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bataan, yang telah lama tidak beroperasi.
Fasilitas nuklir itu selesai dibangun pada 1986, tetapi tidak pernah diaktifkan karena masalah keselamatan menyusul bencana nuklir Chernobyl di Ukraina tahun itu. Pembangunan fasiltas tersebut menghabiskan biaya sebesar 2,3 miliar dolar AS (Rp36,1 triliun).
Filipina berupaya memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber daya dasar alternatif yang layak karena ingin menghentikan listrik dari batu bara untuk memenuhi tujuan iklim dan meningkatkan ketahanan energi.
Kedua negara Asia juga sepakat berkolaborasi dalam proyek infrastruktur di Filipina dan memperkuat transformasi digital dan rantai pasokan mineral penting.
Korsel akan menyediakan sekitar 2 miliar dolar AS (Rp31,4 triliun) untuk mendukung pembangunan Jaringan Jalan Tepi Danau Laguna dan proyek jembatan untuk menghubungkan tiga pulau tengah Filipina, Panay, Guimaras, dan Negros.