Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Filipina bersiap untuk meningkatkan fasilitas bandara dan pangkalan angkatan laut (AL) sebagai bentuk perluasan akses pangkalan militer Washington di Filipina. Hal ini untuk memperkuat postur pertahanan mereka di tengah ketegangan dengan China.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari aliansi keamanan mereka berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (Enhanced Defense Cooperation Agreement/EDCA). Di bawah perjanjian itu, Manila meningkatkan jumlah pangkalan yang dapat diakses oleh milter AS dari lima menjadi sembilan pada tahun ini.
Lokasi tersebut mencakup Pangkalan AL Camilo Osias di Santa Ana, Cagayan, Kamp Melchor Dela Cruz di Gamu, Isabela, Pulau Balabac di Palawan, dan Bandara Lal-lo di Cagayan.
Kepala Komando Indo-Pasifik AS, John Aquilino, mengatakan bahwa dia dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Romeo Brawner Jr, telah membahas perluasan lebih lanjut mengenai jumlah pangkalan yang dapat diakses pasukan AS berdasarkan kesepakatan EDCA.
"Jenderal Brawner dan saya membuat rekomendasi kepada para pemimpin senior kami untuk mempertimbangkan lokasi tambahan. Namun, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di sana," kata Aquilino pada Kamis (14/9/2023), seraya menekankan bahwa kegiatan militer AS di sana atas undangan Filipina, dikutip dari Reuters.
Sehari sebelumnya, Aquilino dan Brawner bersama Duta Besar AS untuk Filipina, MaryKay Carlson, memeriksa Bandara Lal-lo dan Pangkalan AL Camilo Osias di Cagayan. Mereka memuji kemajuan proyek-proyek di bawah perjanjian tersebut.