Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia (Twitter.com/Sanna Marin)
Secara resmi, Finlandia memutuskan untuk mengakhiri negara non-blok militernya selama beberapa dekade dengan mendaftar NATO. Langkah itu dilakukan bersama dengan negara tetangganya, Swedia.
Dua negara Nordik itu memutuskan untuk bergabung NATO karena invasi Rusia ke Ukraina dinilai telah mengancam stabilitas keamanan Eropa.
Jika diterima jadi anggota, Finlandia tidak mau negaranya menjadi tuan rumah senjata nuklir atau tempat pangkalan NATO.
"Saya juga tidak berpikir ada minat untuk menyebarkan senjata nuklir atau membuka pangkalan NATO di Finlandia,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Saat ini, upaya Finlandia bergabung NATO ditentang oleh Turki. Ankara menilai negara Nordik tersebut telah menjadi tuan rumah bagi beberapa kelompok teroris. Marin yang akan bertemu dengan PM Italia, Mario Draghi, juga membahas masalah tersebut.
"Saya pikir pada tahap ini penting untuk tetap tenang, berdiskusi dengan Turki dan semua negara anggota lainnya, menjawab pertanyaan yang mungkin ada dan mengoreksi kesalahpahaman," kata Marin, dilansir Reuters.