Blinken mengatakan, komitmen di antara anggota NATO masih tetap kuat, yang didasari pasal ke-5 dalam perjanjian organisasi itu, dikutip dari Politico.
Pasal 5 mengatakan, setiap anggota NATO harus mempertimbangkan serangan terhadap satu anggota aliansi sebagai serangan terhadap semua, dan berkomitmen untuk membela orang lain atas nama solidaritas aliansi.
"Sekutu bersatu dalam misi bersama mereka untuk membela komunitas Euro-Atlantik, mencegah agresi, stabilitas proyek, dan menegakkan nilai-nilai demokrasi NATO, kebebasan individu, dan supremasi hukum," kata Blinken.
“Kami juga tetap berkomitmen kuat pada kebijakan pintu terbuka NATO dan untuk lebih memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan bilateral kami,” tambahnya.
Pada Mei lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia tidak melihat sebuah ancaman dari keputusan Swedia dan Finlandia yang bergabung NATO. Namun, penyebaran infrastruktur militer di kedua negara itu berpotensi memicu tanggapan lain dari Moskow.