Ilustrasi penanganan pasien dalam ruang isolasi akibat virus menular. (Pixabay.com/bhossfeld)
Dalam beberapa bulan terakhir, Afrika Barat telah mengalami hantaman wabah yang bertubi-tubi. Selain COVID-19 yang akhir-akhir ini mengalami lonjakan infeksi, Pantai Gading dan Guinea baru-baru ini menemukan kembali wabah Ebola yang berbahaya.
Di Guinea juga mengalami serangan virus Marburg yang satu famili dengan Ebola. Kini, flu burung dikonfirmasi melanda peternakan unggas di Pantai Gading dan Benin.
Dalam penanganan virus Ebola, pihak Pantai Gading telah mengisolasi perempuan yang sudah diidentifikasi. Dan kabar baiknya, dilansir France24, Serge Eholie, juru bicara Kementrian dan Kepala Penyakit Menular mengatakan "kami melakukan dua tes biologis pada pasien yang hasilnya negatif dalam selang waktu 48 jam. Karena itu dia dinyatakan sembuh."
Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr. Matshidiso Moeti, prihatin dengan kondisi Afrika Barat. Kawasan tersebut telah dilanda beberapa virus mematikan sekaligus dalam satu kesempatan.
Selain itu, menurut WHO Afrika, sistem kesehatan Afrika Barat lebih rapuh dari pada di sub-kawasan lainnya. Fungsionalistas sistem kesehatan kawasan tersebut 21 persen lebih rendah dari pada Afrika Selatan.
Menurut laman resmi WHO, Moeti mengatakan "kami sangat prihatin dengan Afrika Barat dan kami dapat memperkirakan tekanan COVID-19 akan memukul layanan kesehatan lebih keras dan lebih cepat. Selain strain COVID-19, datang Ebola dan wabah lainnya. Memerangi banyak wabah adalah tantangan yang kompleks."