Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: nydailynews.com

Mahasiswa ini tentunya tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dikeluarkan dari pesawat maskapai Southwest Airlines. Penyebabnya sederhana: penumpang lain merasa terancam dengan keberadaan mahasiswa yang berbicara dalam bahasa Arab sebelum lepas landas.

Siapakah pria yang diusir dari pesawat tersebut?

Khairuldeen Makhzoomi merupakan mahasiswa University of California, Berkeley. Dia masuk ke Amerika Serikat sebagai pengungsi dari Irak pada tahun 2010. Pada 9 April 2016 lalu, tanpa berpikir dua kali, Southwest Airlines langsung mengeluarkan pria 26 tahun ini dari pesawat.

Semua bermula sesaat sebelum pesawat lepas landas dari Los Angeles menuju Oakland. Saat sedang menunggu, Makhzoomi menelepon pamannya yang berada di Baghdad. Mereka sedang berbicara mengenai acara yang dia hadiri pada malam sebelumnya, bersama sekertaris jenderal PBB, Ban Ki Moon.

Dengan berbicara menggunakan bahasa Arab, dia menyatakan kegembiraannya bisa hadir dalam acara tersebut. Di akhir pembicaraan, pamannya bilang bahwa dia akan menghubungi Makhzoomi lagi jika sudah tiba di Oakland. Lalu Makhzoomi mengucapkan"Insya Allah (Semoga Tuhan Menghendaki), saya akan telpon lagi setelah sampai".

Percakapan biasa antara keponakan dan paman tersebut didengar oleh seorang perempuan yang duduk di sebelah Makhzoom. Perempuan tersebut khawatir dan merasa terancam. Penumpang ini langsung memandangi Makhzoom dan meninggalkan kursinya menuju ke bagian depan pesawat.

Makhzoom pun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tidak berhenti sampai di situ, penumpang wanita tersebut langsung mengatakan kepada staf maskapai bahwa dia mendengar Makhzoom mengatakan kata-kata “syahid.”

Seorang karyawan Southwest Airlines yang berbahasa Arab langsung mendekati Makhzoomi dan bertanya kenapa dia menggunakan bahasa tersebut di dalam pesawat. Dia pun langsung dikawal menuju ruang petugas keamanan di terminal.

Bahkan tiga agen FBI langsung dipanggil oleh pihak keamanan bandara untuk menginterogasi Makhzoomi secara pribadi. FBI juga menanyakan tentang keluarga Makhzoomi, terutama ayahnya, Khalid Makhzoom yang merupakan seorang mantan diplomat Irak yang dipenjara di Abu Ghraib oleh Saddam Hussein dan kemudian dibunuh.

Hal tersebut ternyata bukan yang pertama kalinya. Seorang wanita juga pernah diusir dari pesawat gara-gara memakai hijab.

Editorial Team

EditorRizal

Tonton lebih seru di