Edinburgh, IDN Times - Semakin banyak artis meminta dibayar dalam mata uang dolar AS dan euro, bukan poundsterling, karena ketidakpastian Brexit. Hal itu disampaikan direktur Festival Internasional Edinburgh. Festival seni yang berlangsung selama tiga minggu ini dibuka pada Jumat terakhir pada Juli lalu. Festival tersebut mencakup 293 pertunjukan yang ditampilkan 2.600 artis dari 40 negara.
Berbicara saat pembukaan, Fergus Linehan, yang telah menjadi direktur festival itu sejak 2015, mengatakan bahwa banyak pengisi acara di festival tersebut telah menolak untuk dibayar dalam poundsterling--mata uang Inggris.
Sebagaimana dikutip laman The Guardian, Fergus mengatakan bahwa panitia telah mengambil keputusan sekitar November tahun lalu untuk melakukan lindung nilai (hedge) £1 juta (Rp17,4 miliar)--menguncinya ke dalam nilai tukar tertentu untuk melindungi terhadap fluktuasi di masa depan–agar bisa menjamin biaya artis.