Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa kemarin, bertambah menjadi 429 orang. Sepuluh di antaranya merupakan korban yang baru dilaporkan.
Sumber medis mengatakan, 170 anak-anak dan lebih dari 80 perempuan termasuk di antara korban tewas akibat serangan pendudukan Israel di beberapa daerah kantong yang dilanda perang itu.
Serangan itu, yang melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari, telah menyebabkan sekitar 600 orang terluka, termasuk kasus kritis.
Seorang Juru Bicara Pertahanan Sipil di Gaza menggambarkan serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan sejak Rabu (19/3/2025) subuh, sebagai salah satu pembantaian paling mengerikan. “Serangan ini merenggut begitu banyak nyawa dalam satu hari sejak Mei 2024,” kata Mahmoud Basal dikutip dari Gulf News.
Basal menjelaskan, pasukan pendudukan Israel melakukan lebih dari 100 serangan dalam satu waktu di seluruh daerah kantong itu, dengan pengeboman yang difokuskan pada rumah-rumah berpenghuni, tempat penampungan, dan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar.